Infrastruktur Kendaraan Listrik Tidak Memadai, ASII Tetap Jadi Leader di Pasar Otomotif
Monday, February 12, 2024       15:30 WIB

Ipotnews - PT Astra International Tbk () diperkirakan akan mempertahankan kepemimpinannya di pasar otomotif roda empat maupun roda dua, sebagian besar disebabkan oleh infrastruktur yang tidak memadai untuk penjualan kendaraan listrik sebagai pesaing.
Mengutip data aplikasi IPOT sejak akhir tahun lalu hingga hari ini pukul 15.15 WIB, pergerakan harga saham melemah dari 5.650 menjadi 5.275, turun 375 poin atau 6,6% secara year to date (YtD).
merupakan grup konglomerat besar di Indonesia. Sejauh ini, mempekerjakan 200.000 orang di 270 entitas di berbagai sektor termasuk otomotif, keuangan, energi, infrastruktur, TI, layanan kesehatan, dan properti.
"Pada Januari - September 2023, mengalami peningkatan pendapatan sebesar 8,8% YoY, terutama di bidang otomotif," kata Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christopher Rusli dalam keterangan tertulis hari ini.
"Meskipun ada potensi tantangan di segmen HEMCE akibat penurunan harga batu bara, tetapi kepemimpinan di pasar otomotif masih akan terjaga," ujar Christopher.
Antisipasi penurunan suku bunga pada Semester II 2024 dan kemungkinan penurunan suku bunga oleh BI dapat meningkatkan penjualan otomotif, sehingga berdampak positif pada kinerja Otomotif dan Jasa Keuangan .
Pasar kendaraan listrik di Indonesia, terutama didorong oleh lonjakan HEV sebesar +931% YoY, tumbuh +325% YoY. Meskipun masuknya BYD pada tahun 2024 menantang ICE dengan harga yang kompetitif, ketidakpastian infrastruktur dan pasar dapat memperlambat adopsi kendaraan listrik.
"Sehingga dapat mempertahankan dominasi ICE dan HEV-nya," tambah Christopher.
Christophers memberikan transfer coverage dari dengan rekomendasi trading buy dengan TP Rp 6.250. Christopher menilai menggunakan metodologi SOTP . Otomotif, HEMCE, Agribisnis dan usaha lainnya kecuali jasa keuangan menggunakan kelipatan P/E sedangkan jasa keuangan menggunakan GGM dengan kelipatan P/BV 2,0x
"Diperdagangkan pada valuasi ringan sebesar 6,82x dan EV/EBITDA sebesar 5,65x yang pada dasarnya semuanya berada di bawah -1,0sd. Namun peningkatan yang luar biasa ini akan tetap bergantung pada kemampuan untuk mendominasi pangsa pasar di ICE, BEV dan potensi kinerja sektor komoditas yang lebih baik," pungkas Christopher.(Adhitya)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM